Diam diam aku pandang wajahmu
Dalam sudut malam, sinar bulan membias
Memberkas indahnya parasmu
Begitu indah untukmu yang sempurna
Andai aku bisa menggapaimu
Namun hanyalah khayalan dalam nirwana jingga
Apa aku harus seperti ini?
Menjadi punuk yang tak bisa menggapai bulan purnama
Yang selalu berkhayal dalam sepi
Dan sunyi yang membalut aku dalam luka
Sakit dan perih kurasa
Yang hanya bisa berharap namun tak bisa memiliki
Perih ku rasa, tersiksa dalam spektrum bayanganmu
Senyumanmu membuat aku terjerat asa
Inilah aku dengan kelemahanku menatapmu dalam lirih
Karena aku hanyalah pemuja rahasiamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar