6.03.2016

Bukan Prioritas

Rasa ini semakin dingin merangkak masuk
Membekukan geraham yang tak lagi bisa mengucap
Semacam belati, dingin kian menusuk dan merobek tubuh ini
Terkoyak, semakin dalam
Seperti ini sikapmu yang perlahan berubah
Entah karena aku atau figuran yang malang melintang dihidupmu
Dan perlahan aku tersisihkan, terpinggirkan
Yang dulu menjadi prioritas, sekarang antah berantah kemana perginya

Mungkin aku hanya bisa tersenyum
Melihatmu menikmati biasan pelangi bersama orang lain
Dan mungkin mawar ini akan aku genggam semakin erat dibalik punggungku
Agar semakin banyak duri yang tertancap
Agar semakin perih ironi yang aku rasakan sekarang
Segala perjuangan demi menyakinkanmu sekarang telah sirna
Nyatanya perjuanganku tak pernah sampai menyentuh awanmu

Namun hati sangatlah sulit membakar namamu
Bersama deretan kenangan yang masih ada diantara sekat memori
Izinkan aku untuk tetap mencintaimu
Walau sekarang kamu tak lagi dalam pelukan